Ahok Bigung Dengan Gubernur Anies
Dewacase.com – Ahok Bigung Dengan Gubernur AniesAhok mempertanyakan alasan Gubernur DKI Anies Baswedan yang mengeluarkan IMB ratusan gedung yang terdapat di pulau D reklamasi dengan alasan adanya Pergub yang dibuat pada era kepemimpinannya.
Ahok mengungkapkan bahwa seorang gubernur berhak mencabut kembali atau mengubah Pergub. Ia mencontohkan Anies yang sudah mencabut Pergub 195/2014 mengenai pembatasan kendaraan roda dua yang melewati Thamrin. Namun ia bingung mengapa Anies tidak bisa mencabut Pergub mengenai reklamasi.
“Mengenai susah mencabut pergub kan kontradiktif dengan keputusan dia mengenai perubahan pergub motor yang melewati Thamrin. Mengenai kaki lima dan RPTRA aja dia bisa mengubah Pergubnya?” ucap Ahok saat dikonfirmasi, Ahok berpendapat bahkan alasan Anies terbitkan IMB dengan membawa namanya agar Ahok ikut disalahkan.
Ahok Bigung Dengan Gubernur Anies
“Satu pihak mau kambing hitamkan aku mengenai Pergub yang mau dia gunakan dengan memanfaatkan celah hukum istilahnya. Logikanya aku sedikit bingung dengan gubernur Anies,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ahok sempat mengatakan bahkan IMB hanya bisa diterbitkan apabila peraturan daerah mengenai Rencana Detil Tata Ruang (RDTR) sudah dibuat. Bukan dengan landasan Pergub yang dulu dibuatnya.
“Jika Pergub bisa menerbitkan IMB reklamasi, pastinya sudah lama saya terbitkan, saya kan pendukung reklamasi,” ungkap Ahok saat dihubungi, Pergub sebelumnya dibuat untuk membantu para masyarakat yang sudah terlanjur membeli lahan di Pulau Reklamasi namun tidak dapat membangunnya karena masalah IMB.
Sampai sekarang Ahok masih mempertanyakan keputusan Anies mengenai hal tersebut yang dinilainya dapat menghilangkan kesempatan Pemprov DKI untuk memperoleh dana kontribusi tambahan sebesar 15% dari Nilai Jual Objek Pajak.
“Pulau reklamasi ketika itu tidak dapat terbitkan IMB, karena belum ada pada pasar Perdanya. Jika Pergub itu tidak bisa terbitkan IMB pada tahun 2016, artinya Pergub yang sama memang tidak bisa terbitkan IMB maupun reklamasi,” ungkap Ahok.