Annie ‘The Scar Girl’ Bonelli. TikToker yang viral karena bekas luka di wajah cantiknya.

DEWACASE – Annie Bonelli, seorang gadis berusia 18 tahun yang berasal dari Amerika Serikat selama dua tahun belakangan dikenal sebagai ‘Scar Girl’ di TikTok. Nama tersebut diperolehnya karena bekas luka di pipinya. Bonelli mengatakan dia mendapatkan bekas lukanya itu pada Maret tahun 2021 ketika dia berusia 15 tahun dan duduk di bangku sekolah menengah pertama. Dia menolak untuk membagikan detail spesifik karena itu adalah subjek yang sangat pribadi baginya.

Bonelli, yang telah mengumpulkan lebih dari 790.000 pengikut di TikTok, pertama kali menjadi terkenal karena video lip-sync-nya. Dia awalnya dipuji karena tidak ragu dan malah dengan bangga memamerkan bekas luka panjang yang melengkung di pipinya. Namun  dalam beberapa bulan terakhir, beberapa orang yang penasaran mulai mempertanyakan apakah bekas luka di wajah Bonelli yang cantik itu asli atau palsu. Pasalnya menurut orang-orang tersebut bekas luka Bonelli sering kali berubah bentuk, warna, dan panjangnya seiring waktu.

Pengguna TikTok ramai-ramai membahas lebih lanjut dengan membuat tagar #ScarGirlExposed TikToks dengan total 26 juta tampilan dan tagar #ScarGirl yang telah ditonton 400 juta kali. Yang mana isinya adalah perincian bingkai demi bingkai dari video milik Bonelli, dimana beberapa orang menuduh Bonelli menggunakan riasan untuk menggelapkan bekas lukanya dan bahwa itu dilakukan Bonelli untuk menjaring lebih banyak followers dan memanfaatkan itu untuk menjadi populer. Bahkan content creator yang lain mulai memposting tutorial makeup dan filter TikTok yang mengejek bekas luka Bonelli.

Ketika orang-orang memperhatikan dan mereka menjadi penasaran, Bonelli awalnya menghindari membahas mengenai bekas lukanya karena dia tidak ingin bekas luka itu menjadi jati dirinya. Tapi rupanya sikapnya tersebut disambut dengan kemarahan dan skeptisisme oleh beberapa pengguna di bagian komentar videonya. Seiring waktu, Bonelli mengatakan dia menerima bahwa “Anda tidak bisa menyenangkan semua orang.”

Bonelli mengatakan saat melihat dirinya di cermin, terkadang masih terasa sulit karena sering membawanya kembali ke momen pada saat dia mendapatkan luka tersebut. Namun disaat yang bersamaan bekas lukanya itu  memberdayakan dirinya karena berhasil melewati trauma itu. Bekas luka itu mulai memudar  beberapa bulan setelah kejadian, yang terlihat jelas di beberapa TikTok Bonelli mulai Juni 2021. Namun, Bonelli mengatakan dia mencoba menggunakan perawatan topikal untuk memudarkan bekas luka awalnya pada akhir 2021. Luka bakar kimia dari perawatan topikal yang dilakukannya itu malah menimbulkan luka baru di atas bekas lukanya.

Akhirnya pada 11 Januari, Bonelli membuat video dimana dia menyeka bekas lukanya dengan cairan penghapus makeup untuk membuktikan keaslian bekas luka itu dan bahwa dia tidak menggunakan riasan untuk membuat bekas lukanya makin tampak jelas, seperti yang dituduhkan padanya. Tapi video itu tidak banyak mengubah pikiran orang yang ragu. Di kolom komentar ada pengguna yang menulis dan menyuruhnya menggosok dengan sangat keras untuk membuktikan bahwa itu nyata. Yang lain bersikeras bahwa bekas luka tidak bisa menjadi gelap atau berubah bentuk seperti yang terlihat pada luka Bonelli.

Dr. Tina S. Alster, profesor klinis dermatologi di Universitas Georgetown, mengatakan bahwa luka umumnya sembuh dengan kemerahan dan bekas luka memudar mendekati warna kulit seseorang seiring berjalannya waktu. Bekas luka bisa sembuh lebih gelap atau lebih terang, tergantung keadaan luka atau perawatannya. Jika bekas luka terkena sinar matahari atau terluka oleh gesekan atau trauma lain, bekas luka bisa berubah warna menjadi lebih gelap. 

Terlepas dari apa yang orang pikirkan tentang bekas luka itu, Bonelli memilih untuk berpikir positif tentang situasinya. Dia berkata bahwa dia telah menerima pesan dukungan dari orang-orang yang memiliki bekas luka dan pengalaman serupa. Dia ingin terus mendorong orang untuk merangkul bekas luka mereka dan berharap menggunakan platformnya untuk mengadvokasi kesadaran kekerasan dalam rumah tangga dan kepositifan tubuh.