Bos kripto Korea Selatan yang rugikan investor $ 42 miliar dihukum 4 bulan penjara
DEWACASE – Pada bulan Mei 2022 lalu. Pendiri Terra LUNA, Do Kwon mulai diburu pihak berwajib termasuk pemerintah Korea Selatan dan Interpol. Pihak berwenang Korea Selatan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Kwon karena mereka yakin Terraform Labs telah melanggar aturan pasar modal. Kemudian pada awal tahun 2023 regulator Amerika Serikat menuduh Kwon dan perusahaannya melakukan penipuan sekuritas aset kripto bernilai miliaran dolar. Hingga akhirnya pada 24 Maret 2023 Kwon ditangkap di Montenegro dan dijatuhi hukuman empat bulan penjara.
Sejarah kehadiran LUNA Coin dimulai pada tahun 2018 lalu. Dua penggagasnya adalah Do Kwon dan Daniel Shin. Keduanya mengembangkan Terraform Labs yang berlokasi di Korea Selatan. Do Kwon sebelumnya bekerja di Microsoft, sedangkan Shin merupakan pendiri sekaligus CEO untuk sebuah perusahaan fintech Chai dan e-commerce TMON. Visi utama proyek Terra adalah menciptakan sebuah infrastruktur terpadu untuk mendorong adopsi pembayaran digital menggunakan teknologi blockchain.
LUNA Coin adalah salah satu koin crypto yang banyak diperbincangkan pada pertengahan tahun 2022. Koin ini awalnya baik-baik saja dengan nilai yang stabil tapi sayangnya kemudian merosot dan anjlok hingga 99%. Dari harga tertinggi $116 di bulan April, koin Terra sekarang bernilai kurang dari $0,0002. Secara global, total kerugian investor sekitar $42 miliar. Beberapa investor kehilangan tabungan hidup mereka.
Menurut laporan terbaru, Jaksa penuntut Korea Selatan telah mendapatkan bukti terkait tindakan manipulasi harga LUNA yang dilakukan oleh Do Kwon berupa percakapan pribadi antara Kwon dan salah satu karyawannya, di mana Kwon memerintahkan harga pasar LUNA untuk dimanipulasi. Mereka diduga berulang kali mengklaim bahwa token akan meningkat nilainya, dan menyesatkan investor tentang stabilitas TerraUSD.
Pada bulan Mei 2022, sebelum Terra jatuh, Do Kwon terbang ke Singapura – tetapi pihak berwenang mengatakan dia sudah tidak ada lagi disana. Jaksa Korea Selatan kemudian meminta Interpol untuk memasukkannya ke dalam daftar red notice dan meminta kementerian luar negeri di Seoul untuk mencabut paspornya, mengatakan bahwa Do Kwon “dalam pelarian”. Kwon sempat dicurigai kabur ke Serbia.
Akhirnya pada bulan Maret 2023, berita penangkapan Do Kwon pertama kali dibagikan oleh Menteri Dalam Negeri Montenegro Filip Adzic, yang mengatakan di Twitter bahwa “salah satu buronan paling dicari di dunia” telah ditahan di bandara Podgorica hendak menuju ke Dubai. Mr Adzic menambahkan bahwa tersangka diduga bepergian dengan nama palsu dengan dokumen palsu. Pihak berwenang sedang menunggu konfirmasi resmi identitas pria itu, katanya.
Segera setelah mendapatkan berita tersebut pihak Kepolisian Korea Selatan mengkonfirmasi bahwa tersangka yang ditangkap di Montenegro adalah Kwon, setelah sidik jarinya cocok dengan catatan resmi. Montenegro tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS atau Korea Selatan.
Selain Don Kwon, mantan pimpinan keuangan Terraform Labs, Han Chang-joon, juga dijatuhi hukuman empat bulan penjara setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan yang sama. Mr Kwon dan Mr Han mengaku tidak bersalah pada sidang pengadilan pertama mereka di bulan Mei. Hukuman tersebut akan mencakup waktu yang telah dihabiskan Kwon dan Han dalam tahanan setelah ditangkap pada bulan Maret. Mereka juga akan dapat mengajukan banding atas putusan tersebut dalam waktu delapan hari setelah menerima pemberitahuan tertulis dari pengadilan.