Menakar Bahaya dan Efek Samping Garam Himalaya

DEWA CASE — Garam Himalaya tengah jadi buruan banyak orang. Pasalnya garam ini disebut-sebut sebagai garam sehat dibanding jenis garam lainnya. Faktanya, ada bahaya dan efek samping garam himalaya yang diungkap peneliti terkait kandungan timbal yang tinggi.

Garam Himalaya digunakan sebagai pengganti garam biasa dalam diet sehat. Tapi apakah benar garam himalaya benar-benar lebih baik untuk tubuh?

Kandungan Nutrisi Garam Himalaya

Garam himalaya diketahui dapat membuat tidur nyenyak, mencegah penuaan, hingga meningkatkan libido. Garam himalaya juga dipercaya mengandung mikronutrien yang lebih banyak dibanding garam putih biasa.

Mengutip berbagai sumber, penelitian di Australia mengungkapkan ada bahaya terkait nutrisi dan kandungan di dalamnya. Studi ini meneliti beberapa merek garam himalaya yang tersedia di supermarket Australia. Para peneliti menemukan bahwa beberapa nutrisi bermanfaat ditemukan dalam jumlah yang lebih tinggi dalam garam himalaya dibandingkan dengan garam putih biasa.

Sayangnya di sisi lain, ditemukan berbagai senyawa yang berpotensi berbahaya dalamgaram himalaya. Aluminium, silikon, dan belerang adalah beberapa senyawa yang ditemukan dalam sampel garam himalaya.

Kandungan timbal dalam garam himalaya menjadi temuan yang paling mengejutkan. Salah satu merek garam himalaya bahkan mengandung lebih dari 100 kali kandungan timbal yang melebihi tingkat aman yang ditetapkan oleh Food Standards Australia dan Selandia Baru.

Meski demikian, konsumsi garam memang tak boleh berlebihan karena bisa menyebabkan berbagai risiko penyakit. Natrium memang dibutuhkan agar tubuh berfungsi dengan baik tetapi kita bisa mendapatkan asupan natrium yang cukup dari makanan pokok. Misalnya dari susu, makanan laut, roti dan jenis makanan lainnya.

Berikut 10 cara mengurangi konsumsi garam:

1. Gunakan bumbu segar dan rempah-rempah untuk marinasi bahan makanan dibanding dengan menggunakan garam.
2. Ganti bumbu pelengkap dengan penggunaan cabai dan bawang putih.
3. Buat saus sendiri di rumah dan simpan pada wadah tertutup.
4. Gunakan kaldu alami untuk hidangan seperti sup dan rebusan.
5. Pilihlah buah segar atau olahan susu dan yogurt dibanding keripik dan camilan cepat saji lainnya.
6. Pilih produk makanan dengan sedikit garam atau bahkan tanpa garam.
7. Kreasikan dan buat makanan di rumah.
8. Tiriskan dan bilas makanan kaleng sebelum digunakan untuk diolah.
9. Ganti daging olahan seperti sosis atau daging asap dengan daging-dagingan segar.
10. Untuk memarinasi bahan makanan protein, bisa dengan menggantinya menggunakan jeruk nipis.