Mengidentifikasi dan mencegah penipuan pencurian data
DEWACASE – Pernahkan anda menerima pesan singkat di ponsel anda atau WhatsApp pribadi anda berisikan berbagai macam tawaran penjualan atau pinjaman dari nomor yang tidak anda kenal? Padahal anda merasa anda tidak pernah membagikan nomor ponsel pribadi anda pada pihak manapun kecuali pihak terkait seperti Bank, Badan Pajak dan lain-lain. Apakah hal ini termasuk dalam contoh kasus ringan dari kejahatan dengan metode pencurian identitas?
Jawabannya adalah, ya. Karena data diri yang kita miliki adalah termasuk Hak Asasi Manusia yang dilindungi oleh negara, yang dijamin kerahasiaanya agar tidak disalahgunakan. Meskipun pesan singkat atau pesan lewat WhatsApp yang berisikan tawaran atau pinjaman itu mungkin tidak merugikan kita secara materi namun tetap saja pesan-pesan itu menandakan bahwa seseorang telah menyebarluaskan dan menggunakan data pribadi anda untuk mendapatkan keuntungan.
Beberapa dari kasus pencurian identitas dapat terdeteksi dengan jelas dan beberapa lagi yang tidak terang-terangan terjadi bahkan tanpa disadari oleh korban. Selain Kartu Tanda Penduduk (KTP), kartu kredit, rekening bank, pinjaman dan belanja online juga merupakan sumber informasi yang biasa dimanfaatkan pelaku untuk melakukan aksinya.
Di Indonesia sendiri, meskipun sudah ada Undang-Undang yang mengatur dan sanksi yang berlaku atas kejahatan dengan metode pencurian identitas, namun masih saja ditemukan banyak kasus baik yang terungkap maupun tidak terungkap di khalayak umum. Berikut beberapa kiat untuk mengidentifikasi tanda-tanda dan mencegah penipuan pencurian data:
- Tabungan dan Kartu Kredit
Laporan tabungan dan kartu kredit anda harus diperiksa secara teratur untuk memastikan bahwa semua yang tercatat dalam laporan tersebut dapat anda kenali dan konfirmasi kebenarannya. Bahkan jika Anda melihat jumlah kecil yang tidak masuk akal, maka ini bisa menjadi indikator bahwa mungkin saja penjahat memiliki detail anda dan tengah melakukan ‘test the water’ atau pencobaan untuk melihat apakah mereka dapat lolos dengan tingkat penipuan yang lebih tinggi tanpa diketahui.
- Surat yang absen
Perhatikan juga apabila anda tidak mendapatkan surat laporan tabungan atau kartu kredit yang biasanya dikirim lewat pos oleh Bank anda. Ini bisa jadi karena penjahat mengubah alamat surat anda jika mereka sudah mendapatkan beberapa detail tentang identitas pribadi anda. Dan juga jangan pernah membiarkan surat berkeliaran selama berhari-hari, karena penipu sering kali dapat menggunakan ini untuk mencuri identitas Anda.
- Asuransi
Penipu juga dapat menggunakan identitas curian untuk mengumpulkan tagihan medis. Jika mereka berhasil mendapatkan detail Anda, mereka mungkin mengajukan klaim untuk layanan atau perawatan medis. Ini juga dapat menyebabkan masalah lebih lanjut apabila Anda memerlukan perawatan di kemudian hari. Penyedia layanan kesehatan dan perusahaan asuransi kesehatan harus segera diberitahu jika Anda menemukan sesuatu yang mencurigakan.
- Ponsel yang hilang/dicuri
Kita semua tahu betapa mudahnya kehilangan atau ponsel dicuri, dan jika ini terjadi pada Anda, pastikan untuk menutup semua rute ke ID Anda yang mungkin ada di dalamnya. Penipu tidak hanya dapat menggunakan semua informasi yang bisa dia dapatkan didalam ponsel Anda untuk kegiatan kriminal.
- Menyamar dengan menggunakan ID
Yang menakutkan, penjahat yang telah mencuri identitas pribadi Anda juga dapat menggunakan nama dan nomor KTP Anda jika mereka diinterogasi oleh polisi. Menggunakan detail Anda dalam skenario ini mungkin berarti bahwa surat perintah penangkapan dapat dikeluarkan atas nama Anda. Pencurian identitas kriminal untungnya tidak terlalu umum, tetapi itu bisa terjadi dan, jika ya, Anda mungkin perlu menghubungi lembaga penegak hukum terkait untuk membuktikan bahwa Anda bukan penjahat yang mereka kejar.