Nyeri Haid Berkelanjutan Bisa Jadi Masalah Ginekologi, Ini 5 Gejalanya!

DEWA CASE — Beberapa wanita selalu merasakan nyeri perut atau kram perut akibat menstruasi. Nyeri haid atau kram perut akibat menstruasi ini bisa menandakan beberapa masalah ginekologi.

Jayanta Chatterjee, Konsultan Gynae-onkologi di London Bridge Hospital, mengatakan bahwa periode menstruasi yang menyakitkan atau kram perut bisa menandakan masalah ginekologi, seperti endometriosis.

Nyeri atau kram perut ini bisa disebabkan oleh kontraksi di dinding otot rahim Anda. Kontraksi ini biasanya sangat ringan sehingga kebanyakan orang yang sedang menstruasi tidak bisa merasakannya.

Seseorang bisa merasa sakit atau nyeri perut ini ketika dinding rahim mulai berkontraksi lebih kuat untuk membantu lapisan rahim rilis, sehingga menyebabkan kompresi pada pembuluh darah.

Pada kondisi ini, pasokan darah dan oksigen ke rahim akan terputus sehingga menghasilkan bahan kimia yang menyebabkan rasa sakit. Bahan kimia pemicu rasa sakit ini menghasilkan bahan kimia lain yang lebih banyak kontraksi dan meningkatkan rasa sakit.

Beberapa wanita mengalami nyeri perut yang lebih parah daripada lainnya ketika menstruasi, tetapi Anda tidak boleh mengalami nyeri di luar fase menstruasi.

Ilustrasi menstruasi, tampon, pembalut (Unsplash)

Jika Anda mengalami nyeri perut ketika Anda sedang tidak menstruasi, nyeri perut seperti sedang haid itu bisa menandakan masalah ginekologi.

Masalah ginekologi ini mungkin termasuk endometriosis, fibroid, penyakit radang panggul, adenomiosis dan PCOS. Anda tidak akan tahu masalah ginekologi yang diderita jika tidak konsultasi dengan ahli bedah dan melakukan laparoskopi.

Tapi dilansir dari Express, ada beberapa gejala yang mungkin menandakan Anda menderita masalah ginekologi tersebut. Adapun 5 tanda untuk memiliki masalah ginekologi, antara lain:

  1. Jika Anda mengalami nyeri haid terus-menerus yang berlangsung lama dan semakin memburuk meskipun sedang tidak menstruasi.
  2. Jika rasa sakit ini datang setiap kali menstruasi dan Anda harus minum obat penghilang rasa sakit secara teratur.
  3. Jika aktivitas normal sehari-hari terpengaruh sampai Anda harus mengambil cuti kerja.
  4. Jika rasa sakit semakin parah hingga Anda harus meringkuk di tempat tidur hampir sepanjang hari.
  5. Jika nyeri haid membuat Anda merasa lemas dan mual.

Gejala endometriosis

Endometriosis memengaruhi 1 dari 10 wanita di seluruh dunia. Anda berisiko mengalami kondisi tersebut bila mengalami salah satu gejala di atas.

“Gejala yang terkait dengan endometriosis adalah periode nyeri yang biasanya tidak berkurang dengan obat penghilang rasa sakit. Anda mungkin juga mengalami nyeri terus-menerus yang semakin parah selama menstruasi,” kata Dr Chatterjee.

Banyak wanita juga mengalami rasa berat di panggul, terutama yang terkait dengan panggul endometriosis. Sakit punggung bagian bawah adalah gejala lain yang berhubungan dengan endometriosis.

Beberapa wanita dengan endometriosis mengalami menstruasi yang sangat menyakitkan sehingga membuat mereka merasa lemas dan mual. Dr Chatterjee mengatakan nyeri selama dan setelah berhubungan seks adalah gejala umum yang terkait dengan endometriosis.

Gejala adenomiosis, penyakit radang panggul, dan fibroid serupa tetapi masing-masing memiliki gejala yang menonjol. Banyak wanita yang memiliki lebih dari satu kondisi ginekologi ini, jadi penting untuk tidak mendiagnosis diri sendiri

Ilustrasi nyeri haid. (Sumber: Shutterstock)

Gejala PCOS

Jika Anda mengalami kram tetapi tidak ada pendarahan, Anda mungkin menderita PCOS. PCOS merupakan singkatan dari sindrom ovarium polikistik yang menyebabkan menstruasi tidak teratur.

Ketika wanita dengan PCOS mengalami menstruasi, mereka akan mengalami pendarahan hebat, pembekuan dan nyeri yang parah. Gejala PCOS sangat berbeda dengan gejala endometriosis dan kondisi ginekologi lainnya, tetapi sekitar 20 persen wanita mengalaminya.

“Beberapa tanda PCOS adalah penambahan berat badan (terutama obesitas sentral) atau ketidakmampuan untuk menurunkan berat badan dengan mudah, ketidakteraturan menstruasi, hirsutisme, jerawat saat dewasa, diabetes tipe 2, dll,” kata Dr Chatterjee.