Prediksi Tren Konten TikTok Tahun 2021
Head of User and Content Operations TikTok Indonesia Angga Anugrah Putra mengatakan kategori konten teratas di tahun ini akan terus dikembangkan di tahun depan.
“Yang sudah ada sekarang top kontennya pasti kita maintain. Maintain-nya gimana? Kita bisa gali sub kategorinya lagi,” kata Angga di press briefing virtual Year in TikTok 2020, Selasa (15/12/2020).
Angga mencontohkan kategori edukasi yang masuk dalam daftar lima kategori teratas di tahun 2020. Jika sebelumnya kategori ini hanya diisi konten tentang matematika dan hitung cepat, belakangan ini juga diramaikan dengan konten tentang fotografi dan ide bisnis.
Kategori konten yang sudah besar juga akan didukung dengan aktivitas dan kolaborasi, seperti challenge #SamaSamaBelajar. Selain mengembangkan kategori konten yang sudah besar, TikTok juga akan memantau tren-tren yang berkembang secara organik di platform-nya.
Sebagai platform teknologi TikTok juga sudah menyiapkan sederet fitur baru untuk diluncurkan di Indonesia. Angga belum mengungkap fitur-fitur apa saja yang dimaksud, tapi ia berharap fitur-fitur ini bisa mendorong kreativitas kreator di Indonesia.
Selain fitur untuk menambah kreativitas konten, TikTok juga akan merilis fitur untuk membuat pengguna merasa lebih aman dan nyaman di platform-nya.
“Ke depan fitur-fitur keamanan, kenyamanan dan juga community guidelines kami akan improve untuk lebih sempurna lagi, lebih membuat ini jadi tempat yang aman dan nyaman untuk semuanya beraktivitas,” kata Angga.
Bicara soal fitur, aplikasi besutan ByteDance ini mengatakan akan berinovasi untuk membantu kreator memonetisasi konten. Untuk saat ini sudah ada fitur tips untuk memberi ‘saweran’ yang bisa dimanfaatkan kreator saat livestream di TikTok.
Rencana TikTok untuk memberikan opsi monetisasi lebih besar kepada kreator disambut positif oleh musisi dan pendiri Indomusikgroup Christian Bong. Menurut Christian saat ini fitur tips di livestreaming cukup rumit, terutama untuk musisi, jadi ia berharap fitur monetisasi baru TikTok di masa depan bisa memudahkan kreator.
“Monetisasi itu mungkin bonus ya kalau suatu saat nanti memang ada fitur tersebut dan memang kami pun dari musik bisa tenang untuk bisa legit,” kata Christian di kesempatan yang sama.
“Kalau misalnya saya livestream ya saya tahu lah yang boleh itu apa, uangnya juga sudah dibagi sama publisher, dan memang nggak njlimet. Karena kalau njlimet percuma juga kita dapat uang tapi ujung-ujungnya harus dibalikin ke pihak-pihak yang kita pun belum teredukasi bahwa harus bayar, izin,” imbuhnya.