5 Problem yang muncul jika menonaktifkan update otomatis pada Android
DEWACASE – Pengembang secara berkala terus memperbarui aplikasi dan game mereka. Seiring berjalannya waktu, mereka akan menghentikan dukungan untuk versi Android yang lebih lama. Jadi, jika Anda menghindari atau tidak menginstal update Android terlalu lama, pada akhirnya Anda mungkin mendapatkan beberapa aplikasi yang Anda gunakan sehari-hari tidak lagi didukung atau tidak berfungsi dengan baik.
Update Android menyediakan fitur-fitur baru, patch keamanan, dan perbaikan bug yang dibutuhkan ponsel agar tetap berjalan dengan lancar. Menghindarinya hanya akan menimbulkan masalah di kemudian hari. Berikut adalah beberapa masalah tersebut:
1. Ponsel Android menjadi rentan akan serangan teknologi
Aplikasi umumnya terlindungi sepenuhnya dari eksploitasi dan kerentanan keamanan saat masih baru. Namun seiring berjalannya waktu, eksploitasi dan kerentanan baru mungkin muncul. Untuk mengatasi masalah ini, pengembang aplikasi akan mendorong pembaruan, seperti patch keamanan yang sangat penting untuk mencegah peretas memasuki sistem dan aplikasi. Inilah alasan mengapa Anda perlu menginstal pembaruan baru ini untuk mengamankan perangkat Anda.
2. Tidak bisa memperbaiki bug
Dalam bahasa Inggris, ‘bug‘ berarti serangga kecil yang mengganggu. Demikian juga dalam lingkup software development, bug seringkali digunakan untuk menyebut kecacatan atau kerusakan teknis dalam sebuah aplikasi yang dapat menyebabkan aplikasi tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Beberapa fitur pada aplikasi tertentu mungkin gagal berfungsi sebagaimana mestinya yang diakibatkan oleh sang bug ini. Jika hal ini terjadi, pengembang akan men-debug kode mereka untuk menemukan akar permasalahan, memperbaikinya, dan menghasilkan pembaruan. Jadi jika Anda melewatkan update, kemungkinan besar Anda juga melewatkan ‘obat’ yang dibutuhkan oleh aplikasi yang mungkin terdapat bug didalamnya.
3. Aplikasi menjadi tidak stabil
Seperti kendaraan, aplikasi juga memerlukan perawatan rutin agar dapat berfungsi dengan baik. Perubahan besar seperti pembaruan sistem operasi dapat memengaruhi cara aplikasi lama berjalan. Oleh karena itu, pengembang harus selalu mengubah aplikasi mereka untuk meningkatkan kinerja dan stabilitas. Pengembang juga akan terus berusaha mencari cara untuk membuat aplikasi mereka berjalan lebih lancar dan cepat demi pengalaman pengguna yang lebih baik, atau agar baterai lebih lambat terkuras. Memiliki versi aplikasi terbaru di perangkat Anda berarti sebagian besar aplikasi Anda akan berjalan lebih baik daripada sebelumnya.
4. Ketinggalan fitur baru pada aplikasi
Pengembang mungkin menemukan cara baru untuk membuat aplikasi berfungsi lebih baik seiring berjalannya waktu. Mereka mungkin juga menghapus fitur-fitur yang tidak diperlukan, menyempurnakan fitur-fitur yang sudah ada, atau menambahkan fitur-fitur baru yang membuat aplikasi jauh lebih baik. Atau bahkan mendesain ulang aplikasi tersebut agar terlihat lebih baik atau lebih mudah digunakan. Anda akan dapat menikmati manfaat perubahan tersebut segera setelah tersedia jika Anda membiarkan update aplikasi otomatis aktif.
5. Tidak dapat menggunakan fitur sistem operasi terbaru.
Android mengeluarkan pembaruan besar setiap tahunnya. Pembaruan sistem operasi ini biasanya disertai dengan fitur baru dan lebih baik, dan aplikasi lama mungkin tidak dapat menggunakan fitur sistem operasi baru kecuali pengembang melakukan perubahan yang diperlukan. Jika Anda mengaktifkan pembaruan otomatis berarti aplikasi Anda akan dioptimalkan segera setelah pengembang mengerjakannya.
Cara mengaktifkan update otomatis pada ponsel Android.
- Buka Google Play Store di perangkat Android Anda.
- Ketuk ☰ Menu (tiga garis) di pojok kiri atas, lalu pilih Pengaturan.
- Ketuk Perbarui aplikasi secara otomatis. Pilih salah satu opsi pembaruan, lalu ketuk Selesai.
- Untuk mengurangi konsumsi data seluler, direkomendasikan untuk memilih mengunduh update hanya melalui Wi-Fi. Aplikasi Anda kini diperbarui secara otomatis setiap kali versi baru dirilis.