Diet Pakai Pemanis Buatan, Aman Nggak Sih?
DEWA CASE — Mengurangi asupan manis adalah salah satu cara menurunkan berat badan. Belakangan ini, pemanis buatan dijadikan sebagai alternatif pemberi rasa manis untuk makanan dan minuman bagi orang yang sedang diet.
Berbagai pemanis buatan diklaim bebas kalori sehingga bagus untuk menurunkan berat badan. Maka dari itu, banyak orang yang menggunakan pemanis buatan untuk menggantikan gula dan mencegah kenaikan berat badan.
Dikutip dari HaiBunda, biasanya terdapat label ‘sugar free’ pada kemasan pemanis buatan. Selain pemanis buatan, label ini biasanya ditemukan pada makanan atau minuman ringan seperti jus buah, yoghurt, teh kemasan, hingga snack bar.
Beberapa jenis pemanis buatan dapat merangsang reseptor rasa manis di lidah. Bahkan sebagian besar pemanis buatan memiliki rasa lebih manis dari pada gula.
Jenis-jenis pemanis buatan yang paling umum adalah aspartam (180x lebih manis dari gula), sukralosa (600x lebih manis dari gula), sakarin (300x lebih manis dari gula), neotame (7,000x lebih manis dari gula), dan acesulfame potassium (200x lebih manis dari gula).
Beberapa pemanis rendah kalori diproses dari bahan-bahan alami dan tidak dihitung sebagai buatan. Mulai dari alkohol gula seperti silitol, eritritol, sorbitol, dan manitol. Namun, mengonsumsi mereka secara berlebihan ternyata menimbulkan efek yang kurang baik untuk sistem pencernaan.
Lalu, apa dampak mengonsumsi pemanis buatan dalam jangka panjang bagi tubuh?