Peugeot Laku Lebih Banyak di Indonesia Saat Tahun Pandemi

DEWA CASE — Pandemi Covid-19 yang berlarut-larut telah menyapu potensi penjualan sebagian besar merek mobil di Indonesia, kecuali Peugeot. Merek asal Prancis ini justru mengalami peningkatan penjualan, bahkan diprediksi tumbuh hingga 60 persen pada tutup tahun 2020.

Berdasarkan data wholesales dan retail yang dikumpulkan asosiasi Gaikindo, pada periode Januari sampai November mobil Peugeot laku pada angka yang sama yaitu 196 unit. Hasil ini sudah melampaui pencapaian tahun lalu 129 unit.

Saat ini Peugeot berada di nomor urut 27 pada daftar merek terlaris di dalam negeri.

Rokky Ivayandi, Chief Executive distributor mobil Peugeot di dalam negeri Astra International Tbk – Peugeot Sales Operation, menjelaskan, pada tahun ini diprediksi total penjualan Peugeot bakal mencapai setidaknya 210 unit. Dia bilang peningkatan dibanding tahun lalu bisa menyentuh sekitar 60 persen.

“Kalau kita lihat tahun lalu kan 129 unit, tahun ini ya mungkin 210 unit lah. Ya naik 60 persen, itu lumayan lah ya. Bersyukur dalam kondisi pandemi begini masih bisa naik,” kata Rokky saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (22/12).

Unit Impor Murah dari Malaysia

Peningkatan penjualan Peugeot di Indonesia pada tahun ini cuma ditopang dua produk sama-sama SUV, yaitu 3008 dan 5008. Menurut Rokky peluncuran varian baru 3008 Allure Plus dan 5008 Allure Plus pada Februari menguntungkan sebab terjadi sebelum pandemi.

Produk 3008 Allure Plus dan 5008 Allure Plus merupakan unit yang diimpor dari Malaysia, beda dari varian sebelumnya yang sudah dijual, 3008 GT Line dan 5008 GT Line, yang didapat dari Prancis.

Saat diluncurkan 3008 Allure Plus dijual Rp670 juta, lebih murah Rp60 juta dari 3008 GT Line. Sedangkan 5008 Allure Plus dibanderol Rp720 juta, lebih murah Rp100 juta dari 5008 GT Line.

“Yang pertama Februari kita masuk 3008 dan 5008 Allure yang dari Malaysia, nah karena kita impor dari malaysia kan tidak ada import tax, 0 persen. Kalau dari Prancis 50 persen, sehingga secara harga kompetitif walau dari spesifikasi tidak jauh berbeda,” jelas Rokky.

Pada Februari dan Maret catatan penjualan Peugeot sebanyak 31 unit dan 35 unit, itu merupakan penjualan bulanan tertinggi sepanjang tahun ini. Rokky menyebut pada dua bulan itu penjualan ditopang unit dari Malaysia yang membantu hasil positif tahun ini.

“Jadi kita tertolong launching dari Februari itu karena Maret kan langsung ada Covid-19, itu mulai turun pasar, terus sampai paling rendah Mei setelah itu mulai bergerak sedikit-sedikit naik,” katanya.

Tunda Peluncuran Produk Baru

Rokky juga mengungkap pihak dia seharusnya meluncurkan satu produk baru pada tahun ini, namun tidak jadi lantaran situasi pandemi membuatnya tidak memungkinkan. Produk baru itu diyakini SUV 2008 yang sudah dijual di Prancis sejak 2019.

“Tahun ini kita punya satu produk yang diluncurkan harusnya tapi ya karena pandemi ya semuanya mundur,” ucap Rokky.

Peluncuran 2008 diproyeksi bakal dilakukan pada 2021, meski Rokky tidak bisa memastikan jadwalnya. Kata dia peluncuran menunggu situasi pandemi dan kesiapan pasar otomotif di dalam negeri.