Prediksi trend media sosial di tahun 2023. Pebisnis yang mau sukses wajib menyimak!
DEWACASE – Sekitar 58,4% populasi dunia menggunakan media sosial rata-rata selama dua jam 27 menit sehari. Orang-orang menggunakan media sosial sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari mereka untuk mendapatkan informasi, hiburan dan memenuhi berbagai kebutuhan dan juga untuk bisnis.
Para pelaku bisnis berskala besar, menengah dan kecil berbondong-bondong memanfaatkan media sosial untuk menjangkau pelanggan mereka dengan berbagai cara, termasuk video, layanan pelanggan, podcast, dll. Tetap mengikuti tren media sosial dan pemasaran terbaru penting diketahui dan dipraktikan oleh pelaku bisnis. Berikut adalah beberapa tren media sosial di tahun 2023.
- Media sosial multi-sensori
Media sosial multi-sensor adalah integrasi berbagai format seperti audio, video, teks, dan bahkan lingkungan yang sepenuhnya imersif. Ini membantu menghadirkan pengalaman baru dan lebih menarik bagi pengguna media sosial. Misalnya, Instagram meluncurkan opsi untuk menambahkan musik ke gambar diam. Twitter menambahkan halaman podcast. Dan Meta tentu saja berinvestasi besar-besaran ke dalam metaverse.
Kiat sukses: Buat konten Anda agar tidak membosankan dan lebih menarik dengan menambahkan audio, jajak pendapat, GIF, musik, teks, dan lainnya.
2. Super App
Aplikasi super menggabungkan berbagai fitur mulai dari perpesanan, video dan hiburan, hingga perdagangan dan pembayaran. WeChat telah memulainya. Ini memberi pengguna pengalaman yang lebih imersif, serta kemudahan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam satu platform. Misalnya, Meta telah mengubah WhatsApp menjadi aplikasi yang melampaui perpesanan satu per satu, dengan fitur komunitas dan fitur pembayaran di wilayah tertentu.
Kiat sukses: Manfaatkan semua fitur yang dapat membantu memberikan pengalaman all-in-one yang lebih nyaman kepada pengikut Anda di platform media sosial pilihan Anda.
3. Metaverse
Metaverse mulai terintegrasi ke dalam konsumsi media sosial kita sehari-hari pada tahun 2023. Tren utama termasuk konsumen yang bereksperimen dengan membuat dan menggunakan avatar, fokus pada VR, AR, toko virtual, dan NFT. Beberapa merek sudah bereksperimen dengan pengalaman metaverse. Sebagai contoh:
- Bloomingdale meluncurkan toko virtual yang sepenuhnya interaktif selama New York Fashion Week 2022.
- Nike memiliki dunia interaktif NIKELAND sendiri di mana pengunjung dapat bermain game yang berpusat pada olahraga, serta sepatu kets NFT dan aksesori avatar.
- Ferrari merilis model 296 GTB ke komunitas Fortnite sebelum melakukan debut fisiknya.
- Starbucks menawarkan anggota kemampuan untuk membeli dan mendapatkan NFT yang akan membuka akses ke pengalaman kopi yang imersif.
4. TikTok masih berkuasa
Pada September 2021, TikTok melaporkan lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan dan masih terus bertambah. Bagi perusahaan yang ingin menjangkau audiens yang lebih muda, TikTok adalah suatu keharusan. Ini adalah salah satu platform utama untuk menjangkau Gen Z dan konsumen milenial. TikTok juga merupakan platform yang cocok bagi bisnis untuk beriklan menggunakan video pendek — populer di kalangan generasi muda. Selain itu, TikTok memiliki alat iklan dan profil bisnis untuk memperluas platformnya
5. Customer Service menjadi lebih penting dari tahun-tahun sebelumnya
Menggunakan media sosial sebagai platform layanan pelanggan membuat orang menyadari bahwa mereka dapat menjangkau perusahaan secara langsung. Pelanggan mengajukan pertanyaan atau memposting keluhan, dan perusahaan merespons. Lima puluh empat persen peserta global memiliki pandangan yang lebih baik tentang perusahaan yang menanggapi keluhan atau permintaan layanan pelanggan di media sosial, menurut laporan Layanan Pelanggan Global Microsoft. Pelanggan menghargai pentingnya menanggapi postingan. Untuk mempercepat waktu respons, perusahaan mungkin ingin berinvestasi di chatbot untuk segera menangani beberapa permintaan atau membuat basis pengetahuan layanan pelanggan — atau FAQ.
6. AI akan membantu pembuatan konten
Tahun 2023 akan menjadi tahun besar bagi AI, dan Forrester memperkirakan perangkat lunak AI akan tumbuh 50% lebih cepat daripada pasar perangkat lunak secara keseluruhan. Bisnis dapat menggunakan perangkat lunak pembuat konten AI — seperti ChatGPT, CopyAI, dan Jasper — untuk membuat draf postingan media sosial. AI dapat membantu copywriting, tetapi tidak dapat menggantikan konten yang dipersonalisasi dan otoritatif dari penulis manusia. AI dapat membantu menyusun konten dengan menguraikan atau memformat ulang konten yang ada untuk media lain, seperti media sosial atau kampanye email. Semakin banyak bisnis yang dapat menggunakan alat AI untuk mendapatkan rekomendasi tentang cara meningkatkan keterlibatan pengguna guna menyesuaikan postingan dan teks untuk menjangkau audiens target mereka.