R.I.P Internet Explorer (1995 – 2022)

DEWACASE – Diluncurkan pada tahun 1995, Internet Explorer menjadi browser terkemuka di dunia selama lebih dari satu dekade karena dibundel dengan sistem operasi Microsoft Windows yang telah diinstal sebelumnya di miliaran komputer. Namun kini penggunaan Internet Explorer anjlok dalam beberapa tahun terakhir. Browser yang pernah berjaya pada masanya kini hanya memiliki kurang dari setengah persen dari keseluruhan pangsa pasar browser. Setelah hampir 27 tahun, akhirnya pada Rabu (15/06/2022), Microsoft mempensiunkan Internet Explorer 11.

Microsoft akan mulai mengarahkan mereka yang masih menggunakan Internet Explorer ke Microsoft Edge beberapa bulan mendatang. Internet Explorer akan dinonaktifkan secara permanen sebagai bagian dari pembaruan Windows di masa mendatang.

Dampak dari penghentian Internet Explorer ini terjadi pada beberapa lembaga pemerintah dan lembaga keuangan di Jepang yang lambat dalam menanggapi pensiunnya IE dan tidak dapat sepenuhnya menghapus penggunaan IE sesuai dengan yang tenggang waktu yang diberikan Microsodt. Situs web untuk Layanan Pensiun Jepang misalnya, mereka masih harus dilihat dalam mode Internet Explorer Edge.

Lain halnya yang terjadi di Korea Selatan. Menanggapi kabar penghentian Internet Explorer ini, seorang software engineer asal Korea Selatan, Jung Ki-young, menghabiskan waktu satu bulan lamanya untuk merancang dan memesan sebuah nisan dengan logo “e” Explorer dan tulisan dalam bahasa Inggris: “Dia adalah alat yang bagus untuk mengunduh browers lain.” Yang merogoh kantongnya sebanyak 430.000 won ($330).

Tentu saja foto batu nisan itu menjadi viral dengan cepat tidak hanya di Korea Selatan saja namun di seluruh dunia. Jung mengatakan peringatan itu menunjukkan perasaannya yang campur aduk terhadap Internet Explorer, yang telah memainkan peran besar dalam kehidupan kerjanya selama ini.

Menurut Jung, Internet Explorer begitu menyebaklan karena dia merasa butuh waktu lebih lama untuk memastikan situs web dan aplikasi onlinenya bekerja dengan baik menggunakan Internet Explorer, daripada dengan browser lain. Tetapi pelanggannya terus memintanya untuk memastikan situs web mereka terlihat bagus di Explorer. Karena Internet Explorer sendiri pernah mendominasi sebuah era dan menjadi browser default di kantor pemerintah Korea Selatan dan banyak bank selama bertahun-tahun. Karena itulah ia menyebutnya hubungan cinta-benci dengan Internet Explorer.

Jung mengatakan dia bermaksud membuat orang tertawa dengan batu nisan itu, tetapi ia sendiri terkejut ketika mengetahui foto dan video yang diunggahnya itu beredar di dunia maya.

“Itulah alasan lain bagi saya untuk berterima kasih kepada Explorer, sekarang telah memungkinkan saya untuk membuat lelucon kelas dunia,” kata Jung.