Tips aman terhindar dari penipuan deepfake
DEWA CASE – Seorang karyawan bagian keuangan di sebuah perusahaan multinsional menderita kerugian sebesar $ 25 juta setelah penipu ‘menyamar’ sebagai CFO perusahaan dalam panggilan konferensi video menggunakan teknologi deepfake, menurut Kepolisian Hong Kong.
Karyawan tersebut ditipu untuk menghadiri panggilan video yang diikuti oleh beberapa anggota staf lainnya apa yang dia pikir sungguhan, namun sebenarnya adalah rekreasi palsu. Dalam panggilan video itu dia diminta untuk melakukan transaksi ‘rahasia’ oleh CFO perusahaan tersebut. Karyawan itu mengesampingkan keraguan awalnya karena orang lain yang hadir dalam panggilan video itu terlihat dan terdengar seperti rekan kerja yang dia kenal. Dan akhirnya setuju untuk mengirimkan total $25,6 juta, atau sekitar Rp. 392 miliar.
Kini kita hidup di dunia dimana pernyataan seperti “Melihat berarti percaya” atau “Saya akan percaya ketika saya melihatnya” menjadi kurang valid. Dan ini adalah akibat dari munculnya video deepfake yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau AI. Video-video ini telah berkembang pesat selama bertahun-tahun, sehingga semakin sulit untuk mengetahui kapan Anda bisa mempercayai mata Anda dan kapan tidak.
Namun, betapapun canggihnya kecerdasan buatan, berikut adalah beberapa tips untuk mengetahui kelemahan video deepfake.
1. Bahasa tubuh abnormal
Tentu saja, AI tidak akan pernah bisa meniru apa yang dilakukan manusia sebenarnya secara sempurna dan alami. Jadi, cara lain untuk mendeteksi video yang dibuat dari pembelajaran mesin adalah bahasa tubuh. Jadi jika bahasa tubuh terlihat tidak natural, mungkin patut dipertanyakan kredibilitas video tersebut. Contoh bahasa tubuh yang abnormal adalah karakter yang tidak berkedip sama sekali sepanjang video.
2. Bagian tubuh terdistorsi
Yang umum terjadi pada video dan gambar yang dibuat oleh algoritma alias deepfake adalah fitur manusia yang tidak wajar atau digambar dengan buruk. Banyak ditemui pada tangan, senyuman, dan tatapan mata karakter dalam video tersebut. Terkadang, Anda mungkin mendapatkan orang dengan enam jari atau seseorang dengan lengan dan tangan yang dua-duanya kanan dalam video deepfake.
3. Dengarkan baik-baik
Pada tahun-tahun awal munculnya AI, suara yang dihasilkan terdistorsi, atau teredam, sehingga suara tersebut jelas terdengar tidak alami. Namun belakangan ini, suara yang dihasilkan cenderung terdengar hampir mirip suara manusia. Namun, bukan berarti hal ini sepenuhnya bebas dari masalah. Perhatikan baik-baik suara yang ada dalam video tersebut. Jika kalimat-kalimat yang terucap terputus-putus atau bahkan terdapat suara latar belakang, kemungkinan besar itu adalah deepfake.
4. Bayangan aneh atau kedipan cahaya
Salah satu cara untuk mendeteksi video deepfake adalah memperhatikan ada atau munculnya bayangan aneh, buram, atau bahkan kedipan cahaya. Hal ini karena cahaya atau bayangan terkadang hanya berkedip pada wajah orang yang dilihat. Dan ini memang benar, terutama jika video tersebut berasal dari video palsu berkualitas rendah.
5. Di dalam mulut
Teknologi deepfake kurang baik dalam mereproduksi lidah, gigi, dan rongga mulut saat orang tersebut berbicara. Oleh karena itu, kekaburan di dalam mulut menunjukkan itu meruakan video deepfakes.
6. Durasi video
Video palsu yang berkualitas memerlukan beberapa jam kerja dan pelatihan algoritme, jadi video palsu biasanya hanya berdurasi beberapa detik.