Vision Pro ‘mainan’ canggih untuk kaum sultan keluaran terbaru Apple

DEWA CASE – Belakangan viral di media sosial foto seorang penjual soto yang menggunakan Apple Vision Pro saat berjualan. Foto tersebut diunggah oleh akun X @sosmedkeras pada Selasa (20/2/2024). “Hanya di Indonesia, ada tukang soto jualan pake Apple Vision Pro.” Begitu narasi yang tertulis di dalam foto yang viral tersebut. Unggahan tersebut sudah dilihat lebih dari 2 juta kali dan disukai lebih dari 16.000 akun.

Melasir Kompas.com, penjual makanan khas Indonesia tersebut bernama Sugiman yang miliki warung soto dan pecel lele di Jakarta Barat. Ia mengatakan, telah berjualan pecel lele dan soto sejak tahun 1994. Terkait Apple Vision Pro yang ia gunakan, Sugiman mengaku bahwa seorang pelanggan yang meminjamkan alat tersebut kepadanya. Bahkan pelanggan setianya itu memperbolehkannya untuk membawa pulang ‘mainan’ mahal tersebut ke rumah. Pelanggan tersebut awalnya membawa alat tersebut ke warung miliknya. Setelah itu, ia menyarankan Sugiman untuk mencobanya, dia direkam dan kemudian video tersebut menjadi viral.

Sugiman mengaku bahwa kini warungnya semakin ramai berkat konten tersebut. Sugiman yang sudah berjualan hampir 30 tahun ini mengaku bersyukur karena dagangannya semakin laris. Dia menuturkan banyak pelanggan baru yang datang karena penasaran.

Apple Vision Pro adalah perangkat  yang memadukan virtual reality (VR) dan augmented reality (AR) yang dikembangkan oleh Apple. Dirancang untuk memberikan pengalaman yang imersif dan interaktif, perangkat ini dilengkapi layar resolusi tinggi, audio spasial, integrasi ekosistem Apple yang lancar, dan hands-free user interface. Dengan fitur-fitur ini, pengguna dapat terlibat dengan konten digital dengan cara yang benar-benar baru, baik itu menjelajahi internet, menonton video, atau meningkatkan produktivitas. Harga Apple Vision Pro mulai dari $3.500 atau Rp. 54juta. 

Salah satu fitur andalannya adalah layar resolusi tinggi, yang menawarkan tingkat kejernihan visual nyaris sempurna. Dengan kemampuan melihat konten hampir 3D, pengguna dapat menikmati pengalaman imersif dengan warna cerah dan detail tajam. Dan fitur hands-free user interface, yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan konten digital tanpa memerlukan pengontrol fisik atau input sentuh. 

Namun kelemahannya adalah selain harganya yang fantastis, Vision Pro memiliki daya tahan baterai yang terbatas, dengan penggunaan hanya dua jam dengan sekali pengisian daya yang dapat merepotkan pengguna saat bepergian. Pemakaian Vision Pro juga dianggap ‘mengisolasi’ karena ketika mengenakan perangkat ini pengguna secara efektif tidak terkoneksi dengan lingkungan terdekatnya, sehingga menciptakan penghalang antara mereka dan orang-orang di sekitar mereka.